Jumat, 02 Juli 2010

Tips Membangun rumah Sehat


Terwujudnya sebuah keluarga yang sehat fisik dan mental dapat dimulai dari rumah yang sehat pula.

Sering kali timbul pertanyaan, apa hubungan bangun rumah sehat dengan keluarga sehat? Berbagai penelitian membuktikan bahwa rumah yang sehat berperan besar menjaga kesehatan fisik dan mental penghuni rumah, karena pada umumnya dua per tiga kehidupan manusia berada di rumah.

Di zaman krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti sekarang, rumah mungil yang sehat saja tidaklah cukup. Rumah juga harus hemat, produktif, dan ramah lingkungan. Meski mungil, kualitas rumah harus kompak.

Anggaran keuangan keluarga yang pas-pasan dan rumah tinggal yang imut-imut justru merupakan tantangan bagi penghuni yang menuntut seni kreativitas tinggi dalam mengolah rumah tempat tinggal dengan kesederhanaan. Anda pun bisa mencobanya.

Dalam bangun rumah, Keterbatasan lahan jelas mensyaratkan optimalisasi alokasi lahan dan pemanfaatan fungsi ruang luar dan ruang dalam, serta kemungkinan rencana pengembangan ruang tingkat ke atas. Multifungsi sudah merupakan keharusan untuk berbagi ruang berbagai macam kebutuhan. Ruang luar depan dapat difungsikan sekaligus sebagai "ruang taman tamu" yang merangkum teras depan, carport, dan ruang tamu dalam suasana taman. Tamu asing dan teman-teman anak remaja kita dapat dijamu di sini.

Ruang dalam mengakomodasi fungsi ruang keluarga, ruang belajar dan bekerja, ruang tidur dan ruang makan dengan pembatas sederhana, serta kamar mandi. Ruang ini merupakan ruang bermain si kecil yang cukup lega dan aman. Bapak dan ibu dapat bekerja atau membaca, sementara si anak belajar di meja yang sama. Pada saat jam makan, meja berubah menjadi meja makan bersama keluarga, praktis dan efisien.

Ruang luar belakang merupakan ruang servis dapur, ruang jemur, kamar (bisa untuk pembantu, jika ada), kamar mandi, dan ruang cuci.

RUMAH mungil bukan berarti rumah tidak sehat. Rumah sehat memerlukan bukaan-bukaan lubang angin dan jendela yang lebar. Ketersediaan lubang angin di atas dan di bawah dan penanaman pohon di depan dan belakang halaman rumah akan memberikan keteduhan lingkungan dan sirkulasi udara segar yang mengalir ke dalam rumah dari depan ke belakang atau sebaliknya tanpa terhalang untuk menghindari terperangkapnya udara panas dalam rumah.

KELANCARAN aliran udara yang keluar masuk dan ketersediaan sinar Matahari di siang hari jelas akan menghemat bahkan meniadakan pemakaian listrik alat pengondisian udara (air conditioner), kipas angin, dan lampu penerangan, terutama di siang hari. Namun hal ini juga harus didukung terciptanya keteduhan oleh pepohonan dan kesejukan taman dan kolam yang asri.

Rumah mungil juga produktif mampu mengakomodasi kebutuhan ruang seluruh anggota keluarga. Bagi keluarga muda dengan anak-anak yang masih balita atau kecil, rumah merupakan dunia kecil eksplorasi imajinasi sekaligus ruang bermain, tentu membutuhkan kelegaan ruang dalam bermain, baik di dalam maupun di luar ruangan dengan aman.

Penghematan pemakaian air bersih untuk memakai keperluan memasak, mandi, mencuci pakaian atau kendaraan, serta mematikan keran air saat tidak diperlukan. Penghematan pemakaian listrik terutama di siang hari dan mengurangi pemakaian barang-barang elektronik yang tidak diperlukan sama sekali bagi masing-masing keluarga.

Kini, keinginan Anda untuk mewujudkan rumah mungil yang kompak bukan impian lagi. Selamat mewujudkan.

sumber 2u-sweethome.blogspot.com, gambar search by google digilib-ampl.net

Read More..

Selasa, 08 Juni 2010

Seputar Rumah


(foto:google)

Membangun Rumah Idaman nan Sehat dan Nyaman
 
Ketika akan membangun rumah, semua orang tentunya mengharapkan jika rumah yang dibangun tersebut nantinya bisa memenuhi dan disebut sebagai rumah yang indah, sehat dan nyaman.
Untuk aspek keindahan tentunya bersifat relatif, karena pandangan seseorang biasanya tidak sama jika menyangkut soal keindahan bangunan. Tapi jika menyangkut aspek kesehatan, biasanya standarnya adalah seragam.
Dalam hal ini, kita mungkin akan sepakat bila rumah yang sehat itu memenuhi beberapa kriteria, diantaranya: sirkulasi udara yang baik, ruangan yang mendapat cukup cahaya alami dari matahari, tata letak ruangan yang memudahkan pergerakan penghuni untuk beraktifitas, tersedianya lahan terbuka untuk menanam tanaman, dsb.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Bangun Rumah sehat dengan tinjauan pada sirkulasi udara (penghawaan) dan pencahayaan alami pada ruangan-ruangan didalam rumah tersebut.
Sirkulasi Udara (Penghawaan)
Sistem sirkulasi udara pada bangunan rumah tinggal biasanya didapatkan melalui ventilasi atau lubang angin. Untuk ruangan diwilayah terluar bangunan menggunakan ventilasi untuk mengalirkan udara, sementara untuk ruangan yang posisinya ditengah bangunan bisa menggunakan channel penangkap angin, atau biasa disebut saluran penangkap angin atau menara penangkap angin.
Untuk membuat udara bisa mengalir alami biasanya lubang ventilasi dibuat pada dua buah bidang dinding. Perbedaan tekanan didalam dan diluar bangunan akan membantu udara mengalir dari ventilasi pada bidang dinding yang satu menuju vetilasi pada bidang dinding yang lain. Jumlah ventilasi udara pada bangunan (rumah) harus cukup untuk mendukung proses sirkulasi udara , mengalirkan udara segar dari luar kedalam ruangan
Pencahayaan
Seperti halnya sirkulasi udara (penghawaan), pencahayaan pada ruangan sebaiknya bersumber pada cahaya alami. Sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi. Tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. Bagaimanapun juga kita beruntung tinggal di wilayah yang kaya akan sinar matahari sepanjang tahun.
Selain sebagai sumber vitamin D, sinar matahari juga bisa berfungsi untuk membunuh beberapa jenis jamur dan bakteri negatif. Cahaya alami (yang berasal dari matahari) yang masuk ke dalam ruangan dapat membersihkan ruangan sekaligus menghangatkan ruangan agar tidak lembab. Sumber DNAberita.com


Read More..